Selasa, 22 Januari 2013

Mungkinkah Kamu? Bumerang ku?

Di pagi indah di salah satu Universitas Swasta di Jakarta..

"Mampus deh ni gue, telaaattttt. Telat bangeeett" Ucap Rianti sambil melihat jam tangannya dan mempercepat langkahnya. Setelah melangkah cepat dengan hati dag dig dug, akhirnya Rianti pun sampai di tempat yang di tujunya. Perlahan - lahan Rianti membuka pintu ruangan itu.

Terlihat mahasiswa dan mahasiswi yang sedang melaksanakan UAS dan seorang dosen yang sedang mengawasi.
Dengan hati tak karuan Rianti pun memberanikan diri masuk ke kelas.

"Pagi pak" Ucap Rianti.
"Pagi" Kata dosennya.
"Maaf pak telat, masih bisa ikut UAS kan?" Kata Rianti sambil menyeringai senyum.
"Kamu tau ini jam berapa? Kamu ikut susulan saja." Kata dosen.
Belum sempat Rianti melakukan argumen, tetapi dosennya sudah berbicara lagi "Kalo kamu berdiri di situ terus, kamu ganggu konsentrasi teman - teman kamu nanti."
Dengan berat hati Rianti pun meninggal kan kelasnya.

Di luar ruangan kelas, Rianti berjalan perlahan sambil memikirkan nasib nilai UAS nya. Karena tidak berkonsentrasi, Rianti menabrak salah satu mahasiswa.

"Braaakkk" Buku yang di bawa Rianti berjatuhan.
"Eh sorry sorry gue gak sengaja." Kata mahasiswa itu.
"Iya gapapa, gue yang salah kok." Kata Rianti sambil mengambil buku - bukunya. Dan bergegas berdiri

Setelah beberapa langkah Rianti berjalan. Tiba - tiba mahasiswa tadi memanggilnya.

"Eeeehhh eeehhh tunggu deh." Kata mahasiswa itu.
"Kenapa?" Jawab Rianti dengan muka badmood.
"Kayanya muka lo familiar deh, kaya pernah liat." Kata mahasiswa itu.
"Di mana? Di TV?" Kata Rianti.
"Bukaaannn, di pamflet orang hilang." Kata mahasiswa itu.

Seketika Rianti semakin badmood dan itu membuat keningnya berkerut

"Bercanda, bercanda. Serius banget sih. Lo dulu SMP di mana?" Tanya mahasiswa itu.
"SMP Cahaya Gemilang. Kenapa sih?" Tanya Rianti.
"Sama dong, gue juga. Pantes kaya pernah liat muka lo. Ternyata kita satu SMP. Yaelaaahhh" Jawab mahasiswa itu sambil tertawa. "Nama lo siapa?" lanjutnya sambil mengulurkan tangan.
"Rianti" Jawab Rianti sambil menjabat tangan mahasiwa itu.
"Gue Bayu." Jawabnya, dan terlihat seperti berfikir sejenak. "Eh tunggu lo itu Rianti Dana Priani?"
"Iya, kok tau?" Tanya Rianti agak heran.
"Taulah, gue Bayu temen sekelas lo waktu kelas 2." Jelas Bayu.
"Bayu? Bentar - bentar. Gue inget - inget dulu. Muhammad Bayu Prasetya?" Tebak Rianti
"Nah ! Iya bener." Jawab Bayu.
"Yang dulu suka bolos pelajaran bahasa inggris? Yang dulu kalo upacara selalu tidur ke UKS?" Perjelas Rianti.
"Iyaaaa, ah lo mah ingetnya yang jelek - jelek doang niiiii." Kata Bayu sambil tertawa mengingat masa - masa SMP nya.
"Hahahaha, ya abisnya lo dulu SMP bandel banget sih bay." Ledek Rianti.
"Hahaha iya sih, eh tapi ngomong - ngomong lo tadi kenapa sih? Bete banget tampang lo. Suram tau gak?" Kata Bayu sambil meledek.
"Addduuuhh, gila bay. Gue telat ikut UAS. Gara - gara kesiangan. Jadi harus ikut UAS susulan, nyebelin banget kan." Jawab Rianti dengan tampang lesu.
"Yaelah, gitu doang. Gue sering banget malah susulan. Gak depresi tuh kaya lo gitu." Jawab Bayu santai.
"Ya lo mah ketahuan, dari SMP juga gitu." Jawab Rianti.
"Emang lo ngapain semalem? Sampe kesiangan gitu? Makanya kalo main jangan same malem hahaha." Kata Bayu.
"Enak aja ! Gue justru tidur malem karna belajar. Gue tidur aja sambil meluk buku." Jelas Rianti.
"Wiiddiiihh, oiya gue lupa, lo kan dari dulu emang rajin ya. Ngomong - ngomong enak juga tuh ya jadi buku. Bisa di peluk - peluk sama lo hahahaha." Ucap Bayu.
"Emmmm pikirannya dasar, bercanda aja sih lo." Kata Rianti sambil memukul kepala Bayu dengan salah satu bukunya.
"Aduuuhh, sakit tau. Galak amat." Kata Bayu sambil mengusap - usap kepalanya.
"Hahahha sorry sorry, refleks." Kata Rianti sambil tertawa kecil.
"Yaudah ke kantin aja yuk, ngobrol di sana lebih enak kayanya. Dari pada berdiri di sini. Pegel gue." Ajak Bayu
"Hayuk, boleh." Kata Rianti

Sepanjang perjalan mereka ke kantin mereka berbicara tentang masa - masa SMP nya yang membuat mereka rindu akan hal itu. Sampai di kantin pun tak jauh berbeda, mereka tetap membicarakan tentang hal - hal yang berhubungan dengan cerita - cerita SMP, mulai dari guru, teman, adik kelas, kakak kelas, suasana sekolah, dan lain - lain.

Sejak saat itu mereka jadi lebih sering bertemu di kampus ataupun di wilayah kampus, tidak hanya secara langsung, lewat media - media sosial seperti facebook, twitter, bbm, bahkan telfon sekali pun mereka selalu melakukan komunikasi. Semakin hari semakin dekat, semakin hari semakin mengetahui satu sama lain.

Suatu hari di perpus kampus.

"Riantiiiii" Ada seseorang yang memanggilnya dengan suara halus dan menepuk pundak Rianti.
Rianti menoleh, dan saat itu pula Rianti tahu bahwa yang memanggilnya adalah Dinda, sahabatnya sejak masih SMA.
"Heeiiii, lo udah mulai masuk kampus? Cutinya udah selesai?" Tanya Rianti.

Dinda memang mengambil cuti selama satu semester dikarenakan schedule nya yang padat, maklumlah Dinda adalah seorang model.

"Udah ni, gak enak libur lama - lama. Kan gue kangen sama lo." Canda Dinda.
"Hahaha, bisa aja lo." Jawab Rianti.
"Eh kantin yuk, laper." Ajak Dinda.
"Boleh, gue juga udah dapet ni buku yang gue cari." Jawab Rianti sambil menunjukkan buku yang ia cari.
"Oke, kebetulan kalo gitu. yuk cus kantin." Kata Dinda.

Sesampainya di kantin, Rianti dan Dinda melanjutkan obrolan seperti biasa. Dan tiba - tiba pun Bayu muncul.

"Heeeii" Sapa Bayu sambil menepuk pundak Rianti.
"Hei Bay." Kata Rianti. "Oh iya, kenalin ni temen gue, Dinda. Dinda ini Bayu." Lanjut Rianti.
"Halo, gue Bayu." Sapa Bayu sambil mengulurkan tangan.
"Gue Dinda." Jawab Dinda, sambil menjabat tangan Bayu.

Mereka bertiga kemudian melanjutkan obrolan mereka. Obrolan yang mengasyikan.
Setalah jam kuliah selesai, Rianti dan Dinda pulang bersama, karna Dinda berencana main ke tempat cost Rianti.

Sesampainya di tempat cost Rianti.

"Rianti, lo udah lama kenal sama Bayu?" Tanya Dinda.
"Kenal sih dari SMP Din Kenapa?" Tanya Rianti.
"Gapapa, cuma tanya aja. Tapi kok gue baru liat dia ngobrol sama lo ya? Apa karna gue kelamaan cuti kali ya? Jadinya gak tau." Tanya Dinda.
"Iya Din, jadi gue juga baru ketemu dia seminggu yang lalu. Gue juga gak ngeh kalo dia temen SMP gue. Pas gak sengaja ngobrol aja itu jadi tau kalo kita satu SMP." Jelas Rianti.
"Eeemm gitu, lo lagi deket sama dia?" Tanya Dinda.
"Enggak Diiiinnn, temen biasa aja kok." Jawab Rianti sambil tersenyum.
"Oooohh temen biasa." Kata Dinda.
"Kenapa sih emang? Nanyain Bayu terus. Hayoooo kenapa hayooo." Ledek Rianti.
"Gapapa, Cuma tanya kok. Beneran deh." Jawab Dinda gugup.
"Bohong juga gapapa." Ledek Rianti lagi.
"Ahhhh udah ah, kok jadi ngeledekin gue sih." Jawab Dinda dengan pipi memerah.
"Hahaha, tapi pipi nya gak usah kaya tomat gitu kali neng." Jawab Rianti sambil menyenggol pundak Dinda.
"Ah lo mah." Kata Dinda sambil memukul Rianti dengan bantal. "Eh gimana si Romi?" Lanjut Dinda.
"Ya begitulah, tetap di hati gue. Walaupun orangnya entah kemana" Kata Rianti.

Romi adalah mantan pacar Rianti, mereka baru saja putus sebulan yang lalu.

Dikampus mereka bertiga jadi sering bertemu, layaknya seorang sahabat yang setiap ada waktu mereka selalu bertemu. Hal itu berlangsung selama berbulan - bulan.

Hingga suatu saat Dinda bercerita pada Rianti bahwa Dinda mempunyai perasaan lebih untuk Bayu. Rianti yang mendengarnya pun kaget, karena sebenarnya jauh dari sebelum Dinda hadir di antara mereka. Rianti dan Bayu pun sudah dekat, dekat lebih dari sekedar teman, hanya menunggu ungkapan di antara ke dua nya. Rianti pun bingung harus berbuat apa, sahabatnya sendiri menyayangi orang yang di sayang. Setelah berfikir panjang Rianti pun memutuskan untuk pelan - pelan menjauh dari Bayu. Saat di kampus obrolan di antara mereka semakin jarang, saat di bbm, twitter, dan media sosial lainnya pun Rianti memutuskan untuk tidak terlalu merespon Bayu, semua itu di lakukan untuk menjaga perasaan Dinda.

Suatu saat di koridor kampus, Bayu melihat Rianti berjalan seorang diri tanpa Dinda. Bayu pun mengambil kesempatan itu untuk menghampiri Rianti.

"Hai." Sapa Bayu dengan senyum sumringah.
"Hai." Jawab Rianti seadanya.
"Lemes banget, kenapa? Sakit?" Tanya Bayu agak khawatir.
"No, I'm fine." Jawab Rianti sambil tersenyum.
Tiba - tiba Bayu menarik tangan Rianti perlahan. Sambil menatap mata Rianti Bayu bertanya "Ada yang salah sama gue?"
"Kok bilang gitu?" Tanya Rianti mengernyitkan dahi.
"Habis akhir - akhir ini menjauh. Yaaa gue gak tau sih ini perasaan gue aja atau gimana." Tanya Bayu.
"Gak ngejauh kok Bay, lagi focus aja," Jawab Rianti lagi - lagi sambil tersenyum. "Udah ya, gue ada kelas. Bye Bayu." Kata Rianti sambil melepaskan tangan Bayu yang memegang tanganya secara perlahan.

Bayu yang di tinggalkan Rianti masih berdiri mematung di tempat itu sambil berfikir. Tak lama kemudian Dinda lewat di depan Bayu.

"Hai Bay." Sapa Dinda.
"Hai." Jawab Bayu sambil tersenyum.
"Bay, gue mau ngomong sesuatu ni. Boleh?" Kata Dinda.
"Boleh, mau ngomong apa?" Tanya Bayu.
"Tapi gak sekarang ya, gue ada kelas soalnya. Nanti jam pulang aja gimana? Gue tunggu di kantin." Kata Dinda.
"Oh ok." Jawab Bayu.

Kemudian Dinda dan Bayu pun berpisah arah.

Setelah jam kuliah selesai. Dinda sudah menuggu Bayu di kantin kampusnya, tak lama Bayu pun menghampiri Dinda.

"Mau ngomong apa Din?" Tanya Bayu.
"Gini Bay, gue tau lo sama Rianti agak renggang. Gue juga ngerasa kok, dan sorry tadi sebenernya gue gak sengaja denger obrolan lo sama Rianti. Gue takut aja kalo Rianti ngejauh sama lo karna gue." Kata Dinda.
"Elo? Apa hubungannya sama lo?" Tanya Bayu heran.
"Eeeemmm gimana ya jelasinnya, tapi lo jangan marah atau benci ya sama gue." Kata Dinda.
"Iya Dinda, kenapa? kenapa?" Tanya Bayu penasaran.
"Jadi gini, gue pernah bilang ke Rianti kalo gue suka sama lo, tapi itu gak beneran. Gue cuma mau tau aja perasaan dia ke lo gimana. Habis setiap gue tanya, dia itu selalu bilang gak suka sama lo. Dia itu selalu beranggapan kalo dia gak bisa move on dari mantannya. Nah, makanya gue bilang gitu, buat ngetes perasaan dia. Ya walaupun gue tau, cara gue ngetes dia itu gak lucu banget. Sampe bikin dia galau, tapi gue sebagai sahabatnya cuma mau dia jujur sama perasaannya sendiri." Jelas Dinda.
"Oh, gue ngerti. Jadi dia ngejauhin gue karna dia mikir lo suka sama gue, dan dia mau ngerelain gue buat lo. Gitu?" Jawab Bayu.
"Ya begitulah kira - kira, kalo dia sampe keliatan galau gitu. Berarti lo tau kan jawabannya?" Tanya Dinda.
"Dia sayang sama gue?" Tanya Bayu.
"Ho'oh Bayyuuuuuu." Kata Dinda.
"Ya Tuhaaannn, temen lo itu bodoh banget ya." Kata Bayu.
"Hust, bukan bodoh, tapi dia terlalu baik sama gue. Sekarang lo nya ke dia gimana?" Tanya Dinda.
"Kalo gue gak sayang sama dia, ngapain gue deketin Dindaaaa, adduuhh pake di tanya lagi." Jawab Bayu sambil menggaruk - garuk kepalanya.
"Yaudah bilang sama Rianti, masih disini aja. Nunggu apa? Nunggu jamuran?" Tanya Dinda kesal.
"Oke deh, gue ketemu Rianti dulu ya. Thanks Dinda. Lo emang temen yang baik." Kata Bayu.
"Oke bro, good luck ya." Kata Dinda mensuport.
"Ammmiiinn." Kata Bayu sambil melangkah pergi meninggalkan kantin.

Sesampainya di costan Rianti.

"Tuhan jika dia memang untukku dekatkanlah, jika dia bukan untukku jauhkanlah. Aku tau Engkau tau yang terbaik untukku Tuhan." Kata Rianti dalam hati sambil termenung.

Tiba - tiba ada yang mengetuk kamar Rianti. Saat Rianti membukanya betapa kagetnya dia. Ada sosok Bayu disana.

"Tuhan, inikah jawaban dari mu? Mungkinkah memang dia orangnya? Mungkinkah dia bumerang hamba? Bumerang yang jika hamba lempar sejauh apapapunakan tetap kembali kepada hamba?" Ucap Rianti dalam hati.

"Halloooooo" Kata Bayu sambil melambai - lambaikan tangan di depan wajah Rianti.
"Eh iya." Rianti pun tersentak seketetika.
"Kok bengong?" Tanya Bayu.
"Gapapa, lagi banyak pikiran aja soal tugas." Jawab Rianti sambil tersenyum. "Ngapain kesini?" Lanjut Rianti.
"Ada perlu sama lo Ri." Jawab Bayu.
"Perlu? Perlu apa?" Kata Rianti.
"Kayanya gak enak ya ngomong di sini. Di cafe depan aja gimana?" Ajak Bayu.
"Oke" Jawab Rianti.

Sesampainya di cafe tersebut, mereka duduk di tempat yang biasa mereka duduki, mereka memang sering ke tempat ini untuk sekedar makan malam atau bercerita dan bercanda. Setalah memesan makanan Bayu pun memulai pembicaran.

"Gue langsung aja ya Ri, gue gak mau tanya kenapa lo akhir - akhir ngejauh dari gue. Karna gue udah tau semuanya. Dinda udah cerita semuanya ke gue." Kata Bayu,
"Cerita? Cerita apa?" Tanya Rianti.
Bayu pun menjelaskan detail yang di ceritakan Dinda. Rianti mendengarkan dengan seksama.
"Jadi Dinda ngerjain gue?" Tanya Rianti.
"Ya begitulah." Jawab Bayu sambil tersenyum.
"Gue masih gak percaya ckckck." Ucap Rianti.
"Gak percaya kenapa? Nanti lo tanya aja orangnya. Lagi otw mau kesini katanya sama pacarnya." Kata Bayu.
"Sama pacarnya? Sejak kapan punya pacar?" Kata Rianti semakin tak percaya.

Selang beberapa saat Dinda pun datang membawa seorang pria yang di gandengnya, mereka tampak serasi, tampak seperti pasangan yang berbahagia.

"Hai Riantiiii." Sapa Dinda dengan senyum senang.
"Ciieee siapa nih?" Tanya Rianti.
"Oh iya, kenalin ini Jordan. Pacar gue." Jawab Dinda.

Dinda pun mengenalkan Jordan kepada Rianti dan Bayu. Rianti pun memulai pembicaraan untuk bertanya pada Dinda.

"Ehheemm, Din. Jadi ceritanya gue di kerjain nih?" Tanya Rianti.
"Heheheh sorry ya Ri, habis lo susah banget sih ngaku kalo lo suka sama Bayu. Maaf ya Ri pake cara kaya gini." Kata Dinda.
"Iya, gapapa kok Din." Kata Rianti.
"Kalian gimana? Udah jadian belum niiii?" Tanya Dinda meledek Rianti dan Bayu.

Rianti hanya tersenyum, Bayu yang melihat senyuman Rianti langsung mengambil tindakan. Dengan spontan di depan Dinda dan Jordan, Bayu pun menyatakn cintanya pada Rianti, dan pada saat itu pula Rianti pun menerimanya. Mereka pun resmi jadian.


              

                                                                      -   The End  -



Tidak ada komentar:

Posting Komentar